MASJID SEBAGAI PUSAT PERADABAN

December 2, 2024
rumahsajada

“Kita harus kembali ke masjid. Perlu banyak melakukan revolusi masjid,” prolog pembuka oleh Ustadz Haidar Muhammad, satu di antara takmir Masjid Jogokaryan sekaligus putra dari Ustadz Muhammad Jazir ASP di acara pembukaan kajian Jihada sekaligus rangkaian Sajada Fair 2024.

Ustadz Haidar berkisah dari awal mula kampung Jogokaryan, yang dulu merupakan kampung abdi dalem kraton Ngayogyakarta, yaitu pasukan Jogokaryo, bukanlah kampung yang dekat dengan Islam. Bahkan dahulu kampung tersebut pernah jadi pusat PKI.

“Dakwah yang dilakukan di Jogokaryan adalah dengan pendekatan yang halus, maka masyarakat dapat menerima. Masyarakat kemudian bisa menerima dakwah Islam,” lanjutnya.

Ustadz Haidar juga mengajak jamaah untuk tidak berpikiran secara kolonial.

“Masjid bukan sekadar untuk shalat saja, sebagaimana pandangan kolonial. Tapi masjid harus menjadi pusat peradaban,” tegasnya.

“Rasulullah membangun peradaban mulai dari Masjid. Masjid zaman Nabi tidak seperti sekarang ini. Dahulu, Masjid hanya dikeliling tembok, lantainya tanah dan atapnya adalah pelepah kurma. Namun Rasulullah senantiasa hadir untuk mendidik mereka.”

Ustadz Haidar Muhammad yang merupakan alumni Psikologi UGM ini menutup materinya dengan mengajak jamaah untuk memakmurkan masjid masing-masing.

“Bismillah, kita memakmurkan masjid dengan potensi yang kita miliki,” tutupnya.

#sajadafair2024 #akhirussanah2024 #jihada

Leave a comment